Translate

Sabtu, 11 April 2015

Catatan Akhir Sekolah

Ngga terasa tiga tahun kita sudah melewati hal bersama, dari mulai hal konyol sampai hal besar. Luar biasa rasanya bisa bersekolah disini dan bertemu teman-teman yang ngga pernah bisa serius. Sekalinya diajak serius, bilangnya nanti seriusnya pas dipelaminan.

Awal masuk di pertengahan tahun 2012, aku dipercaya untuk berada di kelas X TKR 6 dengan Pak Wilopo sebagai komandonya. Disini aku ngga pernah mikirin hal-hal serius, aku bertemu teman-teman yang tiap hari ngobrolin hal-hal absurd. Kalo ngga salah di kelas ini juga rata-rata masih jomblo semua, jadi ngga pernah ngobrolin masalah pacaran apalagi sampai coba buat saling tukar pacar. Hal yang paling aku ingat selama berada di kelas ini adalah saat saling tukar pikiran dengan bahasa yang begitu idealis.


Setelah itu, pas kenaikan kelas kita dipecah, Kebijakan sekolah yang memisahkan. Tapi bagiku kebijakan seperti itu sangatlah bagus, karena kita bisa mengenal teman lebih banyak lagi.

Dan karena murid yang semakin sedikit plus kelas yang jumlahnya belum memadai, akhirnya pas kelas sebelas sudah tidak ada lagi TKR 6. Jurusan TKR cukup sampai TKR 5. Dalam artian TKR 6 sudah punah tapi memori kebersamaan masih tersimpan jelas.

Di pertengahan 2013 aku dipercaya masuk di kelas XI TKR 3, dengan teman-teman baru tentunya. Awal masuk cuma sedikit orang-orang yang aku kenal, wajah-wajah baru yang begitu asing di mataku. Tak begitu lama kita sudah mulai saling kenal dan saling akrab, rasanya ngga begitu sulit beradaptasi dengan mereka. Disini aku bertemu teman-teman yang sama konyolnya juga, obrolan di kelas ini sedikit berbeda, aku masih ingat hampir tiap hari kita ngobrolin masalah politik, sosial, sepakbola, dan Mahabharata. Haha. Dan di kelas ini juga seminggu dua kali kita bermain futsal, tiap minggu pasti nyari lawan tanding. :D


Salah satu kekonyolan waktu di kelas XI TKR 3

Setalahnya kenaikan kelas dua belas, harusnya disini aku kembali di kelas TKR 6 berhubung TKR 6 sudah ditiadakan. Khusus murid-murid TKR 6 ngga kembali ke asalnya, melainkan dipecah ke berbagai TKR. Dan aku dapat TKR 4.

Iya. Pertengahan 2014 aku mulai masuk sebagai siswa XII TKR 4. Dengan pribadi yang lebih dewasa tentunya. Seperti biasa, aku harus bisa beradaptasi dengan orang-orang baru. Sulit menggambarkan rasanya berada di kelas ini, intinya sih pecah! Haha. Teman yang begitu setia kawan, solidaritasnya tinggi, satu bolos ya bolos semua. Disini aku sudah mulai memikirkan kedepannya nanti harus bagaimana, saling sharing tentang dunia kerja dan hal-hal dewasa lainnya, termasuk film dewasa. :D

Banyak momen-momen yang memang sulit untuk dilupakan saat masa-masa sekolah, Masa-masa konyol sebagai seorang remaja yang lagi mencari jati diri. Sayangnya tiga tahun sekolah disini ngga pernah ngerasain jatuh cinta. Haha.

Bro, kita punya mimpi yang sama untuk kedepannya. Sebagai seorang anak kita pasti mempunyai impian utama untuk membahagiakan kedua orang tua, membalas jasanya yang sudah bayarin SPP tiap bulannya, ngasih uang saku tiap harinya, dan masih banyak lagi.

Sampai bertemu di lain kesempatan, terimkasih untuk semua momennya. semoga sukses dan dapat istri yang sholehah. :))

6 komentar:

  1. begitulah perpisahan. selalu berakhir haru...

    BalasHapus
  2. Banyakin foto foto aja pas perpisahan, tar jarang jarang kan bisa ketemu lagi heheheh

    BalasHapus
  3. saya mah dah lupa saat2 seperti itu

    BalasHapus
  4. Tetep ya ujung-ujungnya ada kata 'istri solehah'.. Hahah.. Tapi diaminin aja ah.. :D

    BalasHapus